ziarah Sabda

Ziarah bisa bermakna sebagi suatu perjalanan atau pencarian. Sabda adalah Firman Allah atau Sabda Allah yang hadir di bumi yang fana ini. Jadi secara harafiah Ziarah Sabda adalah sebuah perjalanan atau pencarian untuk mencari Firman Allah atau Sabda Allah. Pencarian atau Peziarahan untuk mencari Sabda ini bisa dan banyak dilakukan melalui berbagai cara atau ragam.

Ketika sorang Kristiani ditanya, dimanakah engkau bisa menemukan Sabda Allah? seorang Kristiani akan berkata, dalam Alkitab. Seorang Muslim, tentu akan berkata, dalam Al-Quran. Begitu pula dengan pengikut agama lain, mereka akan menyebut Teks Suci dari agama mereka, ketika diajukan pertanyaan dimana mereka bisa menemukan Sabda Tuhan.

Apakah hal tersebut benar? sebagai seorang penganut agama, tentunya saya akan menjawab Benar. Dan Betul. Tapi bukankah sang Kristen akan membenarkan sabdanya, atau sang muslim atau sang budha atau sang Hindhu juga akan membenarkan sabdanya sendiri melalui Teks Suci-Nya masing-masing.
Sang Arif Bijaksana berkata " temukan Sabda Suci-Nya dalam hati, pikiran dan segenap tindakanmu yang mampu memanusiakan sesamamu manusia ".

Teks Suci mampu dan sanggup menuntun kita dalam pencarian akan Sabda Suci-Nya, tetapi Teks Suci juga bisa menuntun kita dalam menegakkan Kebenaran Absurd.
Lalu jika Kebenaran Absurd yang bisa kita jumpai, mengapa ada Teks Suci? Teks Suci tersebut seharusnya mampu menuntun manusia melihat realita secara obyektif, Teks Suci seharusnya mampu menjadikan manusia lebih manusiawi dalam menghargai hidup, Teks Suci juga seharusnya mampu menuntun manusia siapa manusia itu sebenarnya.
Tuhan atau apapun sebutannya tidak ingin manusia menjadikan Teks Suci itu sebagai tuhannya manusia. Teks Suci hanyalah sebagai sarana untuk menuntun manusia itu bisa menghargai kehidupan dan menemukan Sabda Suci-Nya.

Pencarian manusia untuk menemukan Sabda Suci tidak akan pernah berakhir, sebelum manusia tersebut berakhir.

Tuhan Memberkati

2 Comments:

Anonim said...

kalo saya boleh bilang, faith is a journey and it never end before we find the true of our faith....
salam

Jagad Sabda said...

perlu kita pahami bahwa Sabda Allah tidak hanya berhenti pada Teks-teks Kitab Suci apapun itu agamanya.
Paradigma yang seperti ini sepertinya perlu adanya perubahan.Sabda Allah bisa juga hadir di dalam mata seorang pelacurpun, ataupun dalam carut marut dan penderitaan yang manusia alami.
Kerterbukaan akan nilai-nilai universal, dan senantoasa untuk meng-hermeneutis-kan sisi-sisi "yang lain" atau "yang berbeda dengan kita" sebagai bagian untuk menafsirkan ulang teks-teks kitab suci kita.
Ziarah menurutku tidak sebatas sebuah perjalanan untuk mencapai tujuan. Ziarah juga bukan sebagai perwujudan iman.Ziarah merupakan salah satu proses manusia untuk menjadi manusia.
Ziarah menjadi sebuah "cerita" dibalik sebuah "CERITA" didalam merayakan hidup kita.
Masuk kedalam maksna Ziarah, kita akan menjadi manusia yang prosesis-spiritualis, kita masuk dalam lorong-lorong labirin, yang ada disitu "keberanian" kita untuk memilih, dan bukan banyaknya pilihan yang ada dalam hidup kita.
Sabda Allah yang masih terselubung dalam hidup manusia, perlu untuk diupayakan dengan "kesadaran" dan dialog batin sebagai manusia.
Banyak hal yang kita anggap sekuler, bagi seorang peziarah bisa dimaknai sebagai hal yang religius.
he...he...omongane wong edan dab.